Rabu, 27 Juni 2018

ARDHA P KOTO PUISI






ARDHA P KOTO


Tidak ada yang bisa aku katakan dengan suara, seumpama bunyi yang pengap dalam pekat kemelut sepi. Dan seketika denyut di jelajah  mimpi menggurat kesunyian malam ini.
Ada juga sekelebat bayang samar kehidupan silam,Yang membekas bagaikan gelombang yang latah tersimpan dibawah gunung realita, bagai tembang gemerisik sentuhan daun kering berdebu.
Tidak ada lagi nada rindu menggayut anganku Semua berlalu bersama bayu di rentang jemari kehidupan
Kini aku tersentak, empat puluh tahun sudah Aku berenang didunia yang tak sempat hadir dalam desah hati yang terdalam.
Akhir tahun ini kulalui dengan situasi mencekam. Semua tejadi diluar perhitunganku. Rasa sesak yang selama ini menekan jiwaku, semakin pecah berkeping keeping.

Inilah Musibah yang seharusnya menuai Berkah dikeping umurku yang kelam dalam Lorong kehancuran. 
Namun nasibku berkata lain, seolah inilah pelengkap derita ku. Kemana lagi harap ini bersimpuh, kemana lagi harapku tiarap.