Minggu, 03 Desember 2017

PAMERAN


Exhibition


Statement

Pemenang Festikora I dan II pada tahun 1964 dan 1965.
diasuh oleh pelukis Almarhum Wakidi dan kemudian kuliah
di STSRI ASRI Yogyakarta.

  • Memenangkan lomba Sketsa Kartini terbaik.
  • Pada tahun 1974 pameran di berbagai kota seperti di Purna Budaya Yogyakarta, LIA Surabaya, dan juga Pameran Pratisara Affandi Adikarya di Yogyakarta.
  • Tahun 1977 kuliah di Jurusan Seni Rupa ITB,
  • Melaksanakan Beberapa kali Pameran Tunggal .
  • Anggota South East Asian Writers delegates di Baguio city Philipine pada tahun 1983, di Toyabungkah Bali di tahun 1985, dan ikut Lomba penulisan Essai Hari Kartini di ITB  
  • Tahun 1985 menjadi staff dosen penata muda di Fakultas Seni Rupa dan Design ITB
  • Melaksanakan berbagai pameran lukisan diantaranya di Warsawa untuk “Donation to the Museum Azji Pacyfiku Warszawie” pada tahun 1988. Pameran Kesetia Kawanan Pelukis di YPK Naripan, Bandung.
  • Di tahun 1989. Pameran tunggal di Japan Foundation Gedung Summitmas, di Balai Budaya Jakarta Tahun 1989.  pindah ikut suami ke Balikpapan, Kalimantan Timur.
  • Th 1993, Tahun 1998 pameran tunggal di Dusit Inn Jakarta, sampai sekarang aktif pameran ,membina pelukis muda pameran tunggal dan bersama di Bandung, Balikpapan. Samarinda, Bali , Jakarta . dll.

Activity
State of affairs















Sabtu, 02 Desember 2017

ARDHA

Ardha Prihandono Koto telah mengadakan pameran lukisan di berbagai kota di Indonesia dan di luar negeri sejak tahun 1974.

Dalam berkarya Ardha banyak bereksperimen dan menuangkan pemikirannya dengan cara yang kreatif. Ardha, mantan dosen ITB Fakultas Seni Rupa dan Disain dikenal sebagai pelukis yang sering mendemonstrasikan melukis secara langsung dan dikenal juga dengan judul-judul lukisannya yang bernada puitis. 

Dia secara aktif mengajar dan memberi konsultasi kepada pelukis-pelukis muda dan ibu-ibu gemar melukis.  Soal aliran melukisnya dan eksperimen tak berkesudahan yang ia lakukan, dengan nada canda Ardha menyebutnya sebagai aliran Ardhaisme. “Itulah aliran saya. Ardhaisme,” ucapnya.


Academic observers