ARDHA P KOTO
Tidak ada yang
bisa aku katakan dengan suara, seumpama bunyi yang pengap dalam pekat kemelut
sepi. Dan seketika denyut di jelajah
mimpi menggurat kesunyian malam ini.
Ada juga
sekelebat bayang samar kehidupan silam,Yang membekas bagaikan gelombang yang
latah tersimpan dibawah gunung realita, bagai tembang gemerisik sentuhan daun
kering berdebu.
Tidak ada lagi nada rindu menggayut anganku Semua berlalu
bersama bayu di rentang jemari kehidupan
Kini aku
tersentak, empat puluh tahun sudah Aku berenang didunia yang tak sempat hadir
dalam desah hati yang terdalam.
Akhir tahun
ini kulalui dengan situasi mencekam. Semua tejadi diluar perhitunganku. Rasa
sesak yang selama ini menekan jiwaku, semakin pecah berkeping keeping.
Inilah Musibah
yang seharusnya menuai Berkah dikeping umurku yang kelam dalam Lorong
kehancuran.
Namun nasibku berkata lain, seolah inilah pelengkap derita ku.
Kemana lagi harap ini bersimpuh, kemana lagi harapku tiarap.
|